Saturday 5 September 2015

Pendakian Gunung Latimojong - Sulawesi











Gunung Latimojong adalah gunung tertinggi di pulau Sulawesi. gunung ini buka merupakan gunung api akan tetapi berupa pegunung yang mempunyai beberapa puncak diatasnya. Gunung Latimojong yang terletak di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, mempunyai banyak puncak yaitu puncak Pantealoan (2500 mdpl), puncak Pokapinjang (2970 mdpl), puncak Rante Mario (3478 mdpl), puncak Sinaji (2430 mdpl), puncak Sikolong (2754 mdpl), puncak Rante Kambola (3083 mdpl), puncak Nenemori (3397 mdpl), puncak Bajaja (2700 mdpl), puncak Latimojong (2800 mdpl).


Untuk mencapai puncak Rante Mario bisa di akses melalu jalur Karangan( Dusun Karangan, Desa Rantelemo, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang).




Jalur pendakian




Makassar - Baraka




Basecamp KPA Lembayung di Baraka


Dari makassar biasanya pendaki mencharter mobil angkutan untuk akses ke kecamatan baraka, kabupaten Enrekang. Setibanya di baraka biasanya para pendaki menyempatkan diri berkunjung ke KPA (Kelompok Pecinta Alam) Lembayung untuk sekedar bersilaturahmi, dan disana kita juga bisa mencari informasi tentang pendakian ke Gunung Latimojong. Sebelum melakukan perjalanan ke Desa Karangan pendaki harus izin ke Polsek Baraka, mengisi data diri dan juga membayar adminidstrasi untuk pendakian.




Baraka - Rante Lemo - Desa Karangan


Desa Rante Lemo


Jalan menuju desa Karangan


Basecamp di desa Karangan


Perjalanan selanjut nya untuk mencapai desa Karangan biasanya pendaki mencharter Jeep/Hardtop yang disediakan untuk para pendaki, dan bagi yang tidak kebagian jeep masih ada truk yang siap mengantar pendaki ke desa Karangan. Biasanya jika cuaca kemarau jeep bisa mengantarkan pendaki langsung ke desa Karangan, tapi jika musim hujan jeep/hardtop hanya bisa mengantar sampai ke desa Rante Lemo saja, kemudian pendaki harus berjalan kaki selama 2 jam melewati desa Karuaja dan desa Bulukumba dengan track menanjak dan berlumpur untuk menuju ke desa Karangan.




Desa Karangan - Pos I (Buntu Kaciling)





Perjalanan di lanjutkan, setelah melewati desa Karangan pendaki akan disuguhkan pemandangan yang indah melewati kebuh cengkeh dan kopi milik warga. Setelah melewati perkebunan warga pendaki harus menyebrangi sungi Salu Karangan dengan jembatan terbuata dari batang pohon. Tak lama dari situ pendaki akan bertemu jalanan bercabang dua, yaitu kekiri mendatar adalah jalan menuju puncak Rante Mario dan kekanan menuju puncak Nene Mori yang merupakan puncak tertinggi kedua di Sulawesi. Setelah dari situ sampailah di area terbuka berukuran 4 meter persegi, yaitu Buntu Kaciling dengan ketinggian 1.800 mdpl. Di pos ini tidak terdapat sumber air, biasanya pendaki mengambil air di sungai Salu Karangan saat sebelum menyebranginya.




Pos 1 (Buntu Kaciling) - Pos 2 (Goa Sarung Pakpak)


Perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 cukup menguras tenaga karena jalurnya menyempit , licin, berlumut naik turun menyusuri sisi bukit. Setelah menyeberangi sungai besar pendaki akan sampai di Pos 2 Goa Sarung Pakpak. Pos 2 dikelilingi hutan rotan dengan sumber air berupa sungai yang airnya mengalir deras. Di Pos 2 terdapat pelataran di bawah tebing batu yang cukup untuk 2 tenda.




Pos 2 (Goa Sarung Pakpak) - Pos 3 (Lantang Nase)




Meninggalkan pos 2 pendakian dihadapkan track terjal menuju ke pos 3, tanjakan tanpa ampun dengan kemiringan 75-80 derajat. Untuk mendakinya tak jarang kita memerlukan bantuan tangan, walaupun jaraknya hanya sekitar 0,6 Km, namun memerlukan waktu ± 40 menit dari pos 2. Medan yang dilalui di awal merupakan bebatuan lepas yang bisa menjadi berbahaya bila kita berjalan tidak hati hati, beberapa waktu kita harus menggunakan tangan untuk membantu pergerakan untuk tetap naik, mungkin sudah termasuk dalam klasifikasi Scrambling. Pos 3 merupakan area datar berukuran 5 meter persegi dengan ketinggian 1940 mdpl. Tidak ada sumber air disini.




Pos 3 (Lantang Nase) - Pos 4 (Buntu Lebu)





Jalur menuju pos 4 tidak se-ekstrem sebelumnya, kemiringannya menurun menjadi kisaran 60 - 70 derajat. Terdapat beberapa bonus track mendatar, namun tetap dibutuhkan kewaspadaan tinggi agar tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Pos Buntu Lebu berada pada ketinggian 2.140 Mdpl, merupakan area datar seluas 6 meter persegi yang tertutup rerimbunan pohon dan tidak terdapat sumber air disini.




Pos 4 (Buntu Lebu) - Pos 5 (Soloh Tama)





Perjalanan dari pos 4 akan berlanjut melalui hutan-hutan berlumut, perhatikan kaki anda, banyak terdapat akar-akar tanaman yang menonjol keluar dan kalau tidak hati-hati anda bisa tersandung, perjalanan menuju pos 5 lumayan menanjak namun tidak terlalu terjal, hanya saja agak panjang dan lebat hutannya, setelah kira-kira 1 jam 30 menit pendaki akan tiba di Pos 5.

Pos 5 merupakan tanah datar yang lumayan luas, namun bila sehabis hujan, air biasanya menggenangi daerah tengah-tengah pos 5, terdapat bekas pohon tumbang disini, di pos 5 ini dapat memuat 10 – 12 buah tenda dome, di pos 5 terdapat sumber air, namun anda harus berjalan ±200 meter untuk menuju sumber air tersebut, dan untuk menuju sumber air tersebut anda harus berjalan ke arah pos 6 dan kemudian akan menemukan sebuah pertigaan, ke kanan adalah menuju pos 6 dan ke kiri (turun) menuju ke sumber air, dari pos 5 ini juga anda dapat melihat sebuah air terjun di kejauhan diatas bukit yang terdapat di depan anda, tentunya bila cuaca cerah. Pos ini biasa digunakan pendaki untuk bermalam.




Pos 5 (Soloh Tama) - Pos 6 (Jendela Surga)





Dari pos 5 diperlukan waktu kira-kira 50 menit untuk tiba di pos 6, jalurnya akan benar-benar menanjak dan udara dingin sudah benar-benar menusuk, tidak ada yang spesial di jalur ini hanya sebidang tanah berukuran 3x6 meter persegi, tetapi dari pos 6 ini kita sudah bisa melihat jejeran pegunungan Latimojong yang mengintip malu dengan puncaknya yang bersusun rapi, sangat menyejukkan mata.




Pos 6 - Pos 7 (Kolong Buntu)





Selepas dari pos 6 perjalanan akan benar-benar mengasyikan. Karena perjalanan kita akan melewati jalur sempit, melewati hutan lumut yang sangat jarang di temui di gunung-gunung dipulau jawa.





Setelah berjalan kira-kira 90 menit dari pos 6, maka anda akan tiba di pos 7, sebuah pos yang paling indah di jalur ini, dari sini seakan-akan anda sudah berada di puncak, ketinggiannya adalah 3.100 mdpl, disini terdapat sebuah sungai di lembah sebelah kiri, dan untuk mencapai puncak rante Mario hanya diperlukan waktu kurang dari 30 menit lagi. Pos 7 ini juga merupakan tempat melihat pemandangan jajaran pegunungan latimojong, hutan – hutan lebat dan cakrawala di kejauhan semua terlihat disini, apalagi pada sore hari, awan – awan seputih kapas bergulung dan di sinari mentari sore yang berwarna jingga. Sungguh pemandangan yang super indah.




Pos 7 (Kolong Buntu) - Lapangan/Pertigaan Besar - Puncak Rante Mario





Setelah melewati pos 7 pendaki akan bertemu pertigaan, dimana yang ke kiri itu menuju ke arah Lapangan dan yang kekanan itu menuju punggungan gunung dimana terdapat antena ABRI yang sudah tak terpakai. Sesampainya di Lapangan pendaki akan bertemu tanah lapang dimana terdapat banyak jalur, ke kiri itu menuju puncak Rante Mario, ke kanan 30° menuju Puncak Nene Mori, dan yang ke kanan 90° menuju palopo. Di lapangan ini ketinggiannya 3.300 mdpl.





Setelah melewati pertigaan lapangan pendaki akan menemukan dua jalan bercabang yang nantinya akan bertemu sebelum puncak Rante Mario. Sesampainya di puncak terdapat sebuah tugu setinggi 1,5 m yang menandakan anda telah sampai di puncak Rante Mario 3.478 mdpl puncak tertinggi tanah Celebes. Kemudian pendaki akan disuguhi pemandangan yang sangat indah dari segala arah dimana tujuh puncak Latimojong berbaris tersusun rapi, di sebelah Utara terlihat puncak buntu Rante Kombala, di sebelah barat berdiri tegak puncak Pantealoan dan deretan bukit di Buntu Dea, sedangkan diarah selatan terlihat puncak buntu Nene Mori berselimut awan putih nan cantik.





10406376_10202158022019142_2466931439728929710_n


Sekedar info bahwa suhu di puncak Rante mario sangat dingin, melebihi suhu di gunung Semeru.





10414909_10202158029099319_7491419887082695578_n

Thursday 3 September 2015

Pendakian Gunung Binaiya - Maluku






Gunung Binaia atau Binaiya atau Binaija adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Seram, Maluku di negara Indonesia. Gunung Binaiya merupakan gunung tertinggi di Provinsi Maluku dengan ketinggian 3.027 mdpl masuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah. Provinsi Maluku. Gunung ini membentang di Pulau Seram dan masuk ke dalam lingkup Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 189.000 hektar, atau sekitar 20% wilayah Pulau Seram. Gunung Binaiya juga dikenal dengan nama '
Mutiara Nusa Ina'. Gunung Binaiya mempunyai Hutan Montane dan Hutan Ericaceous



Jalur pendakian



Ambon - Kanikeh

Untuk mengakses gunung Binaiya, dapat dilakukan dengan memulai dari ibukota maluku, yakni kota Ambon. Dari ambon, gunakan jasa angkutan bus menuju pelabuhan Tulehu, kemudian dilanjutkan dengan menyebrang laut menuju pulau seram dengan menggunakan speedboat, tepatnya menuju pelabuhan Wahai. Setelah tiba di pelabuhan Wahai, perjalanan dilanjutkan menuju lokasi pendakian dengan waktu tempuh selama 6 jam perjalanan. Untuk mencapai desa kanikeh terdapat dua jalur, di jalur utara pendaki akan melewati desa Huaulu dan desa Roho, sedangkan di jalur selatan melalui desa Moso dan desa Manusela. 2 jalur tersebut akan bertemu di desa terakhir sebelum puncak, yakni desa Kanikeh. Perjalanan menuju ke desa Kanikeh tidaklah mudah, pendaki akan melalui sungai besar berukuran 6 meter dengan arus yang cukup deras, melewati hutan hujan tropis yang sangat lebat dengan pepohonan yang tinggi. Setelah Menyeberangi sungai pendaki akan menemukan sebuah shelter yang bisa digunakan untuk beristirahat. Kemudian pendaki akan melewati lintasan yang naik turun dan juga akan menerabas akar-akar yang bergelimpangan. Dua jam dari situ pendaki akan sampai di Desa Kanikeh


Melewati sungai menuju Desa Kanikeh

Pendakian dari jalur utara ataupun selatan akan memakan waktu sekitar 2 hari perjalanan. Dan di desa terakhir, pendaki wajib mengadakan upacara adat sebagai syarat untuk mendaki gunung Binaiya. Pendaki diwajibkan membawa kain merah (Kain Berang) sekitar 1-2 meter, Tabako amor, Kapur dan sirih). Acara adat ini ditujukan untuk meminta keselamatan bagi para pendaki dalam menempuh perjalanan menuju puncak Binaiya (Para pendaki akan diajak untuk makan Pinang dan kapur sirih secara bersama-sama). Diakhir ritual biasanya pendaki member biaya sekedarnya kepada Kepala Adat (“ Salam tempel”/ diberi pada saat berjabat tangan)


Desa Kanikeh - Waiwuhu

Dari Kanikeh, perjalanan dilanjutkan menuju Waiansela. Anda tak perlu membawa begitu banyak air dalam dirigen anda, karena jalur yang dilewati nanti akan melewati sungai, cukup membawa dalam botol minum untuk bekal jalan, medan yang akan dilewati pertama adalah hutan daun gatal, dengan medan yang landai dan kadang jalur anda tertutup oleh pohon bambu yang rubuh menutupi jalan, namun biasanya guide/porter anda akan berusaha membersihkan jalur tersebut untuk anda.






Setelah melewati jalur yang landai dan ditumbuhi daun gatal, anda akan menyebrangi satu sungai besar lagi, sungai tersebut bernama Sungai Huaule, dari sungai ini jalur akan mulai menanjak, terjal-terjal dan kadang sedikit diselingi jalan yang agak rata, bahkan ada tanjakan yang kemiringannya hingga 60°, dikanan-kiri kita hutan lebat masih terus menemani.Perjalanan akan sampai di sebuah camp bernama Waiansela, sebuah dataran yang memuat 2 – 3 tenda, dengan sungai kecil mengalir disampingnya. Anda dapat makan siang disini, dari Wayansela ini, jalur pendakian akan semakin berat dan terjal, tanjakan-tanjakan yang harus dilewati lumayan memakan kaki dan menyesakan nafas kita. Perjalanan menuju Waiansela kurang lebih memakan waktu 
±4-6 jam, melewati jalur yang berlumpur dan akan menemukan beberapa anak sungai.


Setelah ±4-6 Jam dari Waiansela, kita akan tiba di Waiwuhu 2.094 Mdpl, sebuah Camp yang dapat memuat 3 – 4 tenda dengan sungai yang mengalir di bawahnya, kita dapat mengetahui tempat tersebut adalah way huhu dari bekas-bekas sampah dan kayu yang dibakar, selain itu pula ada bekas parit yang digali bekas pendaki lain di sekeliling tendanya, suhu disini juga sudah dingin sekali. Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Waipuku dengan memakan waktu ±2 Jam, bila anda ingin membuka Camp di waipuku, disana terdapat telaga waipuku, yang lumayan besar dan terus terisi air, bahkan di musim kemarau.



Waiwuhu - Waipuku - Puncak Binaiya


Setelah beristirahat di Waiwuhu, pendaki akan menuju pos terakhir sebelum mencapai Puncak Binaiya, yaitu Waipuku. Perjalanan dari Waiwuhu menuju ke Waipuku akan menemukan medan yang menanjak secara terjal dan terus-menerus mendaki, hingga satu jam pertama, kita akan terus berjalan di dalam vegetasi hutan yang masih lebat, setelah itu kita akan memasuki batas hutan lebat tersebut menuju ke vegetasi hutan dataran tinggi, yang didominasi tumbuhan-tumbuhan kecil dan pendek, sehingga menciptakan sebuah pemandangan yang indah ke arah bawah, tumbuhan endemic di kawasan ini adalah Pakis Binaiya, kemudian kita juga akan melihat pepohonan yang diselimuti lumut-lumut dan liliana, setelah berjalan ±1 jam dari batas vegetasi hutan lebat tersebut, maka kita akan mencapai puncak Waipuku (3015 Mdpl).



Puncak Binaiya bila dilihat dari Waipuku

Waipuku merupakan sebuah puncak yang sangat indah, terbuka lebar, hanya ada satu pohon besar yang menaungi kubangan air yang terdapat disana, kubangan tersebut sering dipakai binatang untuk minum, seperti rusa, pemandangan luas yang mengarah ke arah teluk sounolu, atau di arah barat terlihat lagi sebuah puncak yang disebut sebagai puncak binaiya yang sebenarnya.






Kemudian dari Waipuku
 hanya butuh waktu ±10 menit hingga ke puncak Binaiya. Medan yang dilalui adalah jalan yang terus menanjak sampai puncak. Dan dari puncak Binaiya jika cuaca nya tidak berkabut akan terlihat jelas gari pantai utara dan selatan dari pulau Seram ini.


Seven Summit of Indonesia






Selain di luar negeri, Indonesia juga memiliki 7 Summit yang tersebar di pulau-pulau besar di Indonesia.

Konsepnya sama dengan 7 Summit di Dunia bedanya, ke-7 gunung ini ada di Indonesia dan merupakan puncak-puncak paling tinggi di 7 pulau dan kepulauan utama Indonesia. Tujuh pulau atau kepulauan utama tersebut adalah Papua, Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, kepulauan Maluku, dan kepulauan Nusa Tenggara (Bali dan Nusa Tenggara).


Mari kita kupas lebih lanjut mengenai 7 Summit di Indonesia.



1. Gunung Bukit Raya - Kalimantan (2,278 mdpl)




Puncak gunung tertinggi di Kalimantan sebenarnya adalah gunung Kinabalu namun gunung tersebut berada di wilayah Malaysia. Sedang puncak tertinggi dalam “The Seven Summits of Indonesia” dari kalimantan adalah Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 mdpl. Gunung tidak berapi yang merupakan bagian dari Muller Schwaner ini terletak di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah pada koordinat 112º 07º BT dan 00º 24º LS. Rute pendakian bisa dimulai dari Nanga Popai, Kalimantan Barat.Klik disini untuk mengetahui rute pendakian gunung bukit raya.


2. Gunung Binaiya - Maluku (3,027 mdpl)





Gunung Binaia atau Binaiya atau Binaija adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Seram, Maluku di negara Indonesia. Gunung Binaiya merupakan gunung  tertinggi di Provinsi Maluku dengan ketinggian 3.027 meter di atas permukaan laut (mdpl) masuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah tepatnya pada koordinat 3° 10º LS dan 129° 28º BT.Gunung ini juga bukan gunung berapi Rute pendakian kepuncaknya bisa dimulai dari sisi utara melalui desa Kanike dan dari sisi selatan melalui desa piliana. Klik disini untuk mengetahui rute pendakian gunung binaiya.



3. Gunung Latimojong - Sulawesi (3,478 mdpl)





Puncak gunung tertinggi di pulau Sulawesi dipegang oleh gunung Latimojong dengan puncak tertingginya bernama Rante Mario memiliki ketinggian 3.478 m dpl. Pegunungan Latimojong yang merupakan gunung tidak berapi ini berada di kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, pada koordinat 3° 22º 54º LS 120° 1º 43º BT. Rute pendakiannya bisa dimulai dari desa Karangan. Sumber lain menyatakan puncak tertinggi adalah Rantekombola yang berada berdekatan dengan Rantemario. Klik disini untuk mengetahui rute pendakian gunung latimojong.




4. Gunung Semeru - Jawatimur (3,676 mdpl)





Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan puncak tertingginya Mahameru (3.676 mdpl).Terletak di wilayah perbatasan antara malang dan lumajang. Jalur pendakian terpopuler di Gunung Semeru adalah Ranupane, di ranu pane kita akan menemukan dua danau yaitu Ranupane dan Ranu Regulo. Kemudian setelah dari ranupane kita diarahkan ke dua jalur bercabang yaitu Watu Rejeng dan Ayek-Ayek. 

Pemandangan yang akan kita temui antara lain berupa savana, taman bunga lavender, bukit, hutan, danau, bermacam bunga, bermacam fauna, kabut, gunung-gunung kecil di sekitaran gunung Semeru. Klik disini untuk mengetahui rute pendakian gunung semeru.





5. Gunung Rinjani - Nusa Tenggara Barat (3,726 mdpl)





Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi di gugusan kepulauan sunda kecil, dengan ketinggian 3,726 meter diatas permukaan laut. Gunung ini berada di pulau Lombok provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di bawah naungan Tanan Nasional Gunung Rinjani. Tempat terfavorit di gunung ini selain puncaknya yang indah gunung ini juga memiliki danau yang populer yaitu Danau Segara Anak. Jalur pendakian gunung Rinjani bisa melalui desa Sembalun dan desa Senaru. Klik disini untuk mengetahui rute pendakian gunung rinjani.




6. Gunung Kerinci - Sumatra (3,800 mdpl)





Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatraPuncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota JambiPadang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh. 
Klik disini untuk mengetahui rute pendakian gunung kerinci.




7. Gunung Carstensz - Papua (4,884 mdpl)





Puncak Jaya ialah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terdapat di Provinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4.884 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstensz, satu-satunya gletser tropika di Indonesial. Puncak ini merupakan gunung yang tertinggi di Indonesia kawasan Oceania. Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh puncak dunia. pada tahun 1963 puncak ini pernah berganti nama menjadi "Puncak Soekarno", namun setelah itu kembali berganti menjadi "Puncak Jaya", nama Piramida Carstensz pun masih sering digunakan dikalangan pendaki. 

Pendakian pertama pada tahun 1936 Ekspedisi Carstensz yang di prakarsai oleh belanda namun tidak mampu menentukan dimana letak puncak tertinggi kemudian pada akhir nya mereka memutuskan untuk mendaki masing-masing puncak, Anton Colijin, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapi padang gletser Carstensz timur dan Puncak Ngga Pulu pada 5 Desember.

Klik disini untuk mengetahui rute pendakian gunung carstensz.

Seven Summits of the World




seven summits




Tujuh puncak pertama kali dikemukakan oleh Richard Bass dengan memasukkan Gunung Kosciuszko di Australia sebagai puncak gunung tertinggi benua Australia (yang mana gunung ini tidak lagi termasuk kedalam seven summit). Reinhold Messner mengemukakan daftar lain yang memasukkan Puncak Jaya atau Gunung Carstensz (Bahasa Inggris:Carstensz Pyramid) di Papua, Indonesia sebagai salah satu dari puncak gunung tertinggi di dunia, menggantikan gunung Kosciuszko. Kemudian ditemukan lagi dan lagi. Berikut ketujuh gunung tertinggi dari berbagai Benua.





1. Carstensz Pyramid (Puncak Jaya) 16.024 ft - 4.884 m | Benua Asia - Indonesia



arstensz Pyramid (Puncak Jaya)


Puncak Jaya ialah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terdapat di Provinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4.884 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstensz, satu-satunya gletser tropika di Indonesial. Puncak ini merupakan gunung yang tertinggi di Indonesia kawasan Oceania. Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh puncak dunia. pada tahun 1963 puncak ini pernah berganti nama menjadi "Puncak Soekarno", namun setelah itu kembali berganti menjadi "Puncak Jaya", nama Piramida Carstensz pun masih sering digunakan dikalangan pendaki. Pendakian pertama pada tahun 1936 Ekspedisi Carstensz yang di prakarsai oleh belanda namun tidak mampu menentukan dimana letak puncak tertinggi kemudian pada akhir nya mereka memutuskan untuk mendaki masing-masing puncak, Anton Colijin, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapi padang gletser Carstensz timur dan Puncak Ngga Pulu pada 5 Desember.




2. Vinson Massif 16.050 ft - 4.892 m | Benua Antartika



Vinson Massi


Gunung Vinson Massif adalah sebuah Gunung tertinggi yang terletak di Antartika yang memiliki ketinggian 4892 meter, atau setara dengan 16,050 ft. Pendakian pertama gunung ini pada tahun 1963 oleh dua kelompok pendaki dalam Amerika Alpine Club, salah satu yang dipimpin oleh Charles Hollister dan Samuel C. Silverstein.



3. Elbrus 18.513 ft - 5.643 m | Benua Eropa - Rusia, Georgia


Elbrus


Gunung Elbrus (Rusia: Эльбрус) merupakan sebuah gunung di Rusia, dekat perbatasan Georgia, salah satu dari Tujuh Puncak di dunia.  Gunung ini memiliki ketinggian 5.643 m (18.513 kaki) dan merupakan gunung terbesar di Rusia. Gunung ini termasuk dalam pegunungan kaukasus yang merupakan pegunungan paling terjal didunia. Selain karena medannya yang terjal gunung ini pun memiliki cuaca yang sangat jahat tak jarang banyak orang yang menganggap gunung Elbrus merupakan salah satu gunung paling mematikan didunia. Orang pertama yang mendaki di gunung itu ialah Florence Crauford Grove, Frederick Gardner, Horace Walker, Peter Knubel, dan Ahiya Sottaiev pada tahun 1874 melalui jalur barat puncak elbrus dan pendakian jalur timur puncak elbrus pada tahun 1829 oleh Killar Hashirov.



4. Kilimanjaro 19.340 ft - 5.892 m | Benua Afrika - Tanzania


Kilimanjaro


Kilimanjaro (bahasa Swahili: kilima, gunung; njaro, bercahaya) atau dulu disebut Kaiser-Wilhelm-Spitze adalah gunung di timur laut Tanzania. Gunung yang termasuk dalam bagian Kilimanjaro National Park, memiliki tinggi 4.877 meter (16,001 ft) bila diukur dari kaki gunung. Puncak Kilimanjaro sekaligus merupakan puncak tertinggi di Afrika, dengan ketinggian 5.895 meter (19,341 ft) di atas permukaan laut. Gunung ini juga disebut Kilima Dscharo atau Oldoinyo Oibor yang berarti gunung putih dalam bahasa Masai.

Kilimanjaro adalah gunung api strato raksasa (sekarang tidak aktif) yang memiliki tiga puncak yaitu Kibo, Mawenzi, Shira, namun memiliki fumarol yang mengeluarkan gas di kawah yang terletak di puncak utama Kibo. Di Tanzania, puncak Kibo dikenal sebagai Puncak Uhuru. Pada tahun 2003, vulkanolog Jerman bernama Volker Lorenz memperkirakan magma cair terdapat di bawah permukaan kawah pada kedalaman 121,9 m (400 kaki).





5. MT Mckinley (Denali) 20.320 ft - 6.194 m | Benua Amerika Utara - Amerika Serikat, Alaska


MT Mckinley


Denali, biasa dikenal dengan nama Gunung McKinley, adalah gunung tertinggi di amerika utara termasuk dalam jajaran pegunungan alaska (Denali national park and preserve, Alaska, AS) yang berada di ketinggian 20,237 feet ( 6,168 m) diatas permukaan laut. Orang eropa yang pertama kali mencatat keberadaan gunung ini ialah george vancouver pada tahun 1794. Pendakian pertama denali yang berhasil tercatat pada tanggal 7 Juni 1913 oleh tim pendaki Hudson Stuck, Harry Karstens, Walter Harper, dan Robert Tatum, lewat jalur selatan. Kemudian pada di tahun 1951, Bradford Washburn merintis jalur pendakian west buttress, jalur ini dianggap paling aman, mudah dan jalur pendakian tersebut lah yang sering digunakan sampai sekarang.




6. Aconcagua 22.841 ft - 6.962 m | Benua Amerika Selatan - Argetina, Mendoza



Aconcagua


Aconcagua merupakan sebuah gunung di Argentina tepatnya di provinsi Mendoza, dekat perbatasan Chili. Gunung ini terletak di bagian barat di negara itu. Gunung ini memiliki ketinggian 6.962 m (22.841 kaki) dan merupakan gunung terbesar di benua Amerika. Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Paul Gussfeldt pria berkebangsaan jerman tapi sayang dia terhenti di saat menempuh ketinggian 6560 mdpl dikarenakan badai. Kemudian di tahun 1897 Matthias Zurbriggen menjadi orang pertama yang menginjakan kaki di gunung aconcagua.




7. Everest 29.035 ft - 8.848 m | Benua Asia - Nepal, Cina 


Everest


Ini dia gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest (bahasa Inggris: Mount Everest) adalah gunung tertinggi di dunia (jika diukur dari paras laut). Rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet; puncaknya berada di Tibet. Di Nepal, gunung ini disebut Sagarmatha bahasa Sanskerta untuk "Kepala Langit" dan dalam bahasa Tibet Chomolangma atau Qomolangma "Bunda Semesta". 

Gunung ini mendapatkan nama bahasa Inggrisnya dari nama Sir George Everest. Nama ini diberikan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-general India berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest merupakan salah satu dari tujuh puncak di dunia. gunung everest pertama kali didaki tahun 1953 oleh Edmund Hillary berkebangsaan selandia baru dan juga oleh Tenzing Norgay berkebangsaan nepal.



Monday 31 August 2015

Seven Summits of Java








Berikut adalah deretan gunung di pulau jawa yang termasuk dalam 7 Summits of Java.




1. Gunung Semeru




Gunung yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan koordinat 7°51’ – 8°11’ LS, 112°47’ – 113°10’ BT , ini merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa dengan puncak Mahamerunya yang mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Untuk mendaki Semeru butuh persiapan dan keahlian serta daya tahan tubuh yang cukup, mengingat butuh empat hari untuk naik dan turun di Semeru. Ada dua jalur pendakian yang sering digunakan oleh para pendaki, yaitu lewat Kota Malang dan lewat Kota Lumajang. Pada ketinggian 2.400 mdpl di gunung yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini, para pendaki dapat beristirahat di Danau Ranu Kumbolo yang merupakan tempat untuk mengisi persediaan air. Selain itu ada tiga danau (ranu) lainnya di Semeru, yaitu Ranu Pani, Ranu Regulo dan Ranu Darungan. Pendaki juga disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko dan mendaki dari sisi selatan. Ini diakibatkan oleh gas beracun hasil erupsi vulkanik dari Janggring Saloko dan aliran lahar. Salah seorang tokoh aktivis pemuda Indonesia, Soe Hok Gie, meninggal di Gunung Semeru akibat menghisap asap beracun pada tahun 1969




2. Gunung Slamet




Tertinggi kedua setelah Gunung Semeru adalah Gunung Slamet yang berada di berada pada perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga dan Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Gunung yang puncak tertingginya berada pada 3.428 mdpl ini merupakan gunung berapi aktif pada keempat kawahnya. Pada pertengahan tahun 2010 hingga tahun 2011 Gunung Slamet sempat ditutup untuk kegiatan pendakian akibat aktivitas pada keempat kawahnya. Untuk mendaki gunung slamet terdapat 4 jalur yaitu bambangan, kaliwadas, guci dan baturaden. dan yang menjadi jalur favorit pendakian Gunung Slamet adalah lewat Kawasan Wisata Baturaden, Meski terkenal akan keindahannya, gunung slamet masih sangat kental dengan aroma mistis nya maka tak jarang banyak pendaki yang mendapat pengalaman spiritual setelah mendaki gunung ini.





3. Gunung Sumbing




Sama seperti dua gunung sebelumnya, Gunung Sumbing dengan ketinggian 3.371 mdpl terletak di tiga kabupaten Provinsi Jawa Tengah; Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo, merupakan gunung berapi yang masih aktif. Tepat di sebelah Gunung Sumbing adalah saudara kembarnya, yaitu Gunung Sindoro dengan ketinggian 3.150 mdpl. Lereng Sumbing-Sindoro banyak digunakan sebagai kawasan perkebunan dan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata, terutama berupa perkebunan buah kelengkeng, tembakau, vanilla, dan kopi. Di kaki Gunung Sumbing juga terdapat desa wisata Tegalrejo, prasasti Gondosulu, dan pohon Walitis - pohon terbesar di lereng Sumbing-Sindoro. Pohon Walitis ini memiliki tinggi yang mencapai 30 meter dan diameter 7.5 meter. Selain itu, kawasan hutan Rasamala di lereng Sindoro-Sumbing yang terkenal tidak mempan oleh api. untuk mendaki gunung ini terdapat tiga jalur pendakian yaitu garung, cepit, dan bogowongso.





4. Gunung Arjuna




Sama seperti Gunung Sumbing yang memiliki saudara kembar, Gunung Arjuna yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur ini bersebelahan dengan Gunung Welirang. Gunung Arjuna memiliki ketinggian 3.339 mdpl dan dikelola oleh Taman Hutan Raya Raden Soeryo. Gunung Arjuna biasa didaki lewat bebera jalur pendakian; yaitu Lawang dari arah Timur, Tretes dari Utara, Batu dari arah Barat, arah Selatan di Karangploso, dan dari Desa Sumberawan di Kecamatan Singosari. Sejak zaman kejayaan Kerajaan Majapahit, Gunung Arjuna sudah dijadikan tempat pemujaan. Maka tidak heran apabila di sepanjang jalur pendakian hingga menuju puncaknya, ditemukan banyak arca dan candi peninggalan Majapahit. Situs-situs candi itu dapat dijumpai apabila pendaki menggunakan jalur pendakian Purwosari di Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuna juga terkenal dengan angin kencang yang bertiup di puncaknya. Puncak Gunung Arjuna dikenal dengan nama Puncak Ogal-Agil atau Puncak Ringgit.





5. Gunung Raung




Di posisi kelima gunung tertinggi di Pulau Jawa adalah Gunung Raung dengan ketinggian 3.332 mdpl. Gunung Raung punya keunikan yang berbeda dengan kebanyakan gunung di Pulau Jawa. Keunikan Raung terletak pada puncaknya yang berbentuk kaldera dengan lebar 2 kilometer dan dalamnya 500 meter. Kaldera ini selalu berasap dan menyemburkan api. Jalur pendakian favorit ke Gunung Raung adalah dari arah Kota Bondowoso. Nama Raung diambil dari angin yang selalu bertiup di puncak gunung ini. Angin kencang itu bertiup dengan kencang seperti meraung-raung di telinga pendengarnya. Angin kencang itu bahkan dapat menghempaskan orang-orang ke dasar jurang yang terjal di kawah puncak Gunung Raung. Dari puncak Gunung Raung, dapat terlihat pemandangan Kota Bondowoso dan Situbondo pada saat malam hari. Jalur lain untuk mencapai Gunung Raung adalah lewat jalur Kalibaru. Ada beberapa puncak di gunung raung yaitu puncak 17, puncak Bendera, puncak Tusuk Gigi dan puncak tertingginya adalah puncak Sejati. Untuk mencapai dasar kawah Gunung Raung, tidak terdapat jalur yang jelas. Untuk itu diperlukan tali-temali untuk mencapai dasar kawah gunung ini.




6. Gunung Lawu




Tepat di perbatasan Jawa Tengah (Kabupaten Wonogiri) dan Jawa Timur (Kabupaten Magetan), berdiri tegar Gunung Lawu. Gunung ini memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumling dan Puncak Hargo Dumilah. Di antara ketiga puncak tersebut, Puncak Hargo Dumilah merupakan puncak tertinggi dengan ketinggian 3,265 mdpl. Jalur menuju puncak Gunung Lawu sebagian besar telah tertata dengan baik, membuat gunung ini menjadi salah satu gunung favorit oleh para pendaki pemula karena relatif tidak sulit mencapai puncak tertingginya. Untuk mencapai puncak Gunung Lawu, ada tiga jalur yang dapat digunakan. Jalur Selatan melalui Cemoro Sewu, jalur Barat melalui Cemoro Kandang, dan jalur Srambang yang jarang dilalui orang yang tidak mengenal baik jalur ini.




7. Gunung Welirang




Gunung terakhir yang tingginya 3.156 mdpl ini, meski tingginya tidak sama, letaknya yang berdekatan dengan Gunung Arjuna membuat Gunung Welirang mendapatkan julukan sebagai saudara kembar Gunung Arjuna. Dalam bahasa Jawa, "Welirang" berarti belerang. Ini dapat dilihat pada puncak Welirang yang diselimuti asap putih dari kawahnya yang menyemburkan belerang. Hampir mirip dengan Gunung Arjuna, Gunung Welirang dapat didaki dari arah Utara (Tretes), arah Timur (Lawang), dan arah Barat (Batu-Selecta). Di puncak Welirang terdapat tumbuhan endemik yang oleh penduduk setempat diberi nama manis rejo atau cantigi (Vaccinium varingiaefolium). Pohon manisrejo hanya tumbuh di ketinggian 2700 mdpl ke atas. Manisrejo dapat dibuat untuk minuman seperti teh dan buahnya juga dapat dimakan




jadi itu tadi "the seven summit of java" dengan masing-masing gunung memiliki karakteristik yang berbeda-beda. jika kalian masih penasaran cobalah untuk membuktikanya sendiri. "salam lestari"
www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com